Malam ini
Sambil ngopi
Aku coba tulis puisi
Tapi apa yang terjadi
Otakku berbusa tanpa isi
Terlalu banyak terkontaminasi
Ocehan basi dari mulut politisi
Yang selalu setia disiarkan semua tv
Ya sudah
Akhirnya aku melamunkanmu
Ketika kita mengalami masa jaya dulu
Berjalan bergandeng tangan sambil bersiul selalu
Seolah kita tak kenal waktu
Duduk berdua berjam jam aku menatap matamu
Hingga lahirlah berjuta juta kata yang aku tulis menjadi buku
Masih segar dalam ingatan
Saat kita bertemu di alun alun selatan
Lama sekali kita berjabat tangan
Kemudian kau hendak berpamitan
Aku tahu dalam hatimu kau sangat keberatan
Karena suaramu agak berat saat mengucapkan
“Selamat malam. Besok masih ada waktu untuk berkencan”
Baiklah
Biar kuhabiskan malam ini
Melamunkanmu sambil mendendangkan lagu yang kamu sukai
Aku yakin kamu masih ingat merdunya suaraku saat menyanyi
Tapi tidak saat pada lagu padamu negeri